Social media adalah tool yang menjanjikan untuk bisnis, mengingat semakin tingginya pengguna platform ini. Di tahun 2021, data menyebutkan setidaknya terdapat 3.78 triliun user di seluruh dunia. Angka ini naik lima persen dari tahun lalu. Media sosial pun akhirnya dikenal sebagai "pintu cepat" bagi audiens untuk mengetahui dan mengontak sebuah bisnis. Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana memaksimalkan media sosial untuk bisnis?
Jawabannya tentu harus dengan strategi media sosial atau social media strategy.
Sumber: Freepik
Social Media Strategy
Strategi media sosial adalah rangkuman dari berbagai rencana yang akan dilakukan dan goal yang ingin dicapai di media sosial. Upaya ini akan memandu bisnis mengembangkan basis audiens melalui konten dan interaksi di berbagai platform yang digunakan. Semakin spesifik, action-able, dan terukur strategi Anda, maka tentu akan semakin baik.
Ketika membuat strategi media sosial, pastikan bahwa apa yang ingin Anda capai akan melengkapi dan bukan berseberangan dengan tujuan besar dari strategi digital marketing bisnis Anda. Jangan lupa sertakan pula pembagian peran dan tanggung jawab yang jelas kepada tim, termasuk kewajiban untuk melacak progres dan membuat laporan yang berguna untuk proses evaluasi nantinya.
Membuat
Social Media Strategy
Hal-hal dasar yang harus Anda jawab ketika membuat strategi media sosial adalah "why" dan "what" yang berkaitan dengan tujuan maupun tantangan bisnis, lalu "who" atau segmen audiens yang dituju, dan terakhir adalah "how" yang menjelaskan rencana dan proses eksekusi. Lebih detailnya, coba terapkan 7 langkah mudah berikut ini dan tingkatkan performa social media bisnis Anda.
1. Tentukan goals
Langkah pertama dalam membuat strategi adalah menentukan apa yang ingin Anda capai. Tujuan yang jelas akan memudahkan Anda membuat langkah-langkah yang tepat, termasuk bagaimana mengukur keberhasilannya nanti. Tujuan di sini biasanya terbagi menjadi dua:
Primary goals: tujuan ini mendeskripsikan prioritas utama dalam strategi besar Anda seperti meningkatkan
brand awareness dan mendapatkan 50 leads.
Secondary goals: tujuan ini menunjukkan objektif dan penilaian sebagai kelanjutan dari goal utama. Misalnya, untuk meningkatkan
brand awareness, brand harus rutin posting setiap hari.
Penting diingat bahwa setiap goal harus dibuat dengan S.M.A.R.T (specific, measurable, attainable, relevant, attainable, relevant,
dan time-bound). Anda bisa menengok kembali hasil evaluasi strategi sebelumnya, kenali bagian mana yang harus diperbaiki atau bahkan diganti. Pahami tantangan apa saja yang bisnis Anda hadapi dan temukan tujuan yang tepat untuk mengatasinya.
Jadi, Anda perlu memiliki goal besar yang harus di-breakdown menjadi berbagai objektif sehingga bisa dieksekusi dan disertai tenggat waktu yang jelas. Gunakan
key performance indicator (KPI) untuk memantau dan menilai progresnya. Contoh
social media KPI adalah
audience growth, reach, engagement,
dan lead generation.
2. Kenali audiens
Mengetahui seperti apa audiens yang Anda tuju dan apa kesukaan mereka akan memudahkan proses komunikasi bisnis di media sosial. Jika bingung harus memulai dari mana, maka coba identifikasi pelanggan berharga Anda terlebih dahulu. Mereka adalah orang-orang yang sudah pasti tertarik dengan bisnis Anda. Meningkatkan hubungan dengan mereka adalah langkah yang penting untuk menumbuhkan loyalitas. Berikutnya, Anda bisa mulai mempertimbangkan dan menentukan audiens media sosial yang potensial untuk bisnis.
Data-data penting yang perlu Anda ketahui mengenai audiens adalah:
Hindari asumsi, gunakan berbagai
tools untuk mengumpulkan data dan melakukan analisis sehingga
audience persona yang Anda buat tergolong akurat. Dengan begitu, tidak akan sulit untuk
engage dengan mereka.
3. Riset kompetitor
Bagaimana kompetitor menggunakan media sosial adalah informasi penting untuk membuat social media strategy yang lebih baik. Anda bisa belajar dari apa yang berhasil dan tidak berhasil dari kompetitor. Langkah ini pun akhirnya dapat membantu Anda untuk menemukan celah atau peluang supaya bisnis Anda “menang”. Misalnya, kompetitor menggunakan semua jenis media sosial tapi tidak konsisten dan terintegrasi. Anda mungkin bisa memilih fokus di Facebook dan Instagram saja, lalu mengembangkan konten dan interaksi dengan lebih konsisten agar basis audiensnya kuat.
Baca juga: Lima Langkah Memaksimalkan Social Media Dalam Inbound Marketing
4. Pilih channel
Langkah keempat adalah memilih channel yang cocok dengan bisnis Anda. Memilih platform akan dilengkapi dengan strategi yang lebih spesifik nantinya, mengingat masing-masing media sosial perlu di-manage dengan cara yang berbeda. Ini sangat berkaitan dengan jenis dan format konten nantinya.
Coba identifikasi dua jenis channel:
a. Primary channels
Media sosial yang Anda pilih sebagai primary channel akan menjadi fokus online presence bisnis, tempat untuk melakukan kampanye organik maupun berbayar. Brand bisa memiliki 2-3 channel sebagai prioritas. Contoh primary social media untuk bisnis adalah Facebook, Instagram, dan LinkedIn
b. Secondary channels
Channel sekunder akan jadi pendukung visibilitas brand karena tipe audiens yang bisa sangat beragam. Platform yang Anda pilih adalah yang potensial untuk masa depan pertumbuhan bisnis. Contoh secondary social media adalah TikTok dan YouTube karena melihat tren video yang terus meningkat.
5. Buat konsep konten
Di zaman sekarang, audiens sudah cukup pintar untuk menilai konten. Jika Anda ingin benar-benar menghasilkan interaksi, buatlah perencanaan konten yang matang dan telah disesuaikan dengan audiens maupun channel yang digunakan. Konten yang menarik akan memberi kesan dan pengalaman berharga untuk audiens.
Sumber: wearesculpt
Dalam membuat konten, coba perhatikan 3 komponen dasar berikut:
Pada tahap ini, Anda juga akan membuat
posting schedule atau
social media content calendar. Jangan lupa jadwalkan untuk melakukan kurasi konten.
6. Rencanakan optimasi konten
Ketika bisnis memasuki media sosial, prosesnya tidak berhenti di mengunggah konten. Perlu rencana optimasi yang matang agar pemanfaatan media sosial berjalan maksimal. Anda bisa menggunakan:
a. Paid advertising
Iklan berbayar adalah cara yang cepat untuk menemukan dan membangun audiens bisnis. Iklan akan membantu brand menjangkau lebih banyak user. Ketahui bagaimana posisi brand untuk menentukan objektif yang tepat sehingga eksekusinya bisa berjalan sesuai harapan.
Awareness & Acquisition: fokus mengenalkan bisnis dan menemukan prospek.
Retention & Advocacy: fokus membina hubungan lebih baik dengan pelanggan yang sudah ada.
b. Influencer
Tentukan kategori influencer yang sesuai dengan produk atau layanan Anda. Melalui influencer yang tepat, Anda bisa mengumpulkan audiens yang tepat pula dalam waktu singkat. Brand juga akan mudah diterima jika dipromosikan oleh influencer yang terpercaya.
7. Finalisasi dan Evaluasi
Pada bagian akhir ini, saatnya melakukan finalisasi. Pilih orang-orang yang akan bertanggung jawab memegang peran-peran dalam strategi yang telah dibuat. Buat daftar tugas yang jelas sehingga setiap tahapan nantinya berjalan maksimal. Jangan lupa jadwalkan sesi evaluasi yang melibatkan seluruh tim untuk memantau progres dan mengukur hasil.
Nah, itulah langkah-langkah mudah membuat strategi media sosial. Pada akhirnya, setiap strategi pasti membutuhkan sesi uji coba sampai akhirnya menemukan formula yang tepat. Apalagi dengan karakteristik media sosial dan market yang juga cepat berubah.
All Rights Reserved | Frontier Digital