Menurut proyeksi PubMatic, Indonesia telah menjadi market dengan pertumbuhan terbesar dalam hal pengeluaran video ad di tahun 2020. Artinya, penggunaan video ad bisa dibilang telah menjadi sebuah tren yang membentuk pola baru dalam beriklan.
Kenapa hal ini dapat terjadi? Karena advertiser menyadari bahwa video lebih efektif dalam mendorong calon pelanggan ataupun pelanggan untuk melakukan konversi baik berupa pembelian ataupun action lain yang diharapkan.
Hal ini didukung data yang menunjukkan
76% orang dewasa di US, UK dan Australia membeli produk setelah melihat videonya.
Lantas, apakah ini berarti perusahaan atau bisnis Anda perlu segera mengadopsinya?
Perlu diingatkan, meskipun potensi dari video advertising sangat besar, masih banyak perusahaan dan bisnis yang salah langkah dalam mengimplementasikannya.
Dengan menambahkan video advertising dalam strategi marketing Anda, tentu perlu pertimbangan khusus dalam hal:
Apakah perusahaan atau bisnis Anda memiliki budget yang cukup dan human resource yang mumpuni dalam memproduksi video content? Lebih dari itu, bagaimana mendistribusikan video Anda sebagai iklan? Anda mungkin memerlukan partner jika Anda baru memutuskan untuk melakukan hal ini.
TIPS: Start slow. Buatlah video-video ringan untuk dipost di berbagai channel social media seperti Instagram dan LinkedIn. Sajikan konten video simpel yang menjelaskan kelebihan produk, layanan atau bisnis Anda dan berikan beberapa waktu untuk melihat performa video. Jika ada pertumbuhan engagement atau view yang cukup baik, Anda bisa mempertimbangkan video advertising sebagai bagian dari strategi Anda di tahun 2021.
Tren #2: Gunakan ChatBot
Sebelumnya, perusahaan atau bisnis akan sangat bergantung pada staff customer service dalam memberikan pelayanan, misalnya memberi jawaban dari pertanyaan atau menyelesaikan masalah yang dikeluhkan pelanggan lewat sambungan telepon ataupun email.
Namun terkadang, customer service sendiri menghasilkan masalah baru: pelanggan sangat sensitif soal waktu.
Berdasarkan data dari HubSpot Research, 82% - 90% pelanggan mengharapkan respons dalam waktu 10 menit saat mereka membutuhkan bantuan dalam hal marketing dan customer service.
Bagaimana jika pertanyaan ini muncul di waktu yang tidak biasa? Jam 10 malam di hari Sabtu misalnya dan perlu solusi secepatnya. Bagi beberapa perusahaan dan bisnis yang memiliki staff customer service di shift tersebut, tentu hal ini tidak menjadi masalah.
Namun, bagi perusahaan dan bisnis yang belum dapat memberikan support di luar jam kerja normal, di sinilah ChatBot dapat menjadi pendukung yang sangat kuat.
ChatBot dapat bekerja 24/7 dan memberikan solusi yang efektif. Dengan semakin berkembangnya teknologi ChatBot, pelanggan pun mulai mencari bantuan dari mereka di website-website perusahaan atau bisnis jika tersedia.
Jika website Anda hanya menyediakan customer service tradisional yang masih terbatas jam kerja Senin - Jumat, besar kemungkinan pelanggan yang memerlukan bantuan di saat tak terduga mencari solusi di tempat lain.
TIPS: Start simple. Pertimbangkan untuk menggunakan layanan ChatBot yang paling dasar di website perusahaan atau bisnis Anda. Misalnya, ChatBot yang dapat menjawab FAQ (pertanyaan yang sering diajukan) dan meminta database pelanggan untuk kemudian dihubungi kembali.
Tren #3: Perhatikan penggunaan Ad Blocker
Iklan yang tertarget dan dioptimasi dengan benar tentu memberikan hasil yang positif terhadap brand awareness sebuah produk/layanan bahkan perusahaan.
Namun, ada satu buah permasalahan dari iklan: banyak orang tidak suka melihat iklan muncul saat mereka sedang browsing, dan Ad Blocker pun menjadi solusi bagi mereka.
Menurut data dari GlobalWebIndex di tahun 2019, Asia Pasifik menjadi pengguna Ad Blocker teraktif dengan angka mencapai 40% di desktop & mobile.
Fakta ini tentu akan mempengaruhi para marketer yang biasanya menggunakan PPC atau display ad, karena secara otomatis iklan tidak akan sampai ke pengguna yang mengaktifkan Ad Blocker (terkecuali mungkin Google Ad yang akan tetap hadir di Chrome karena Ad Blocker versi mereka sendiri).
Jadi apa yang bisa dilakukan dalam menyikapi fenomena ini? Jika Anda menyadari kalau target Anda merupakan pengguna Ad Blocker (yang mana sesuai data di atas tingkat kemungkinannya sangat tinggi), PPC dan display ad mungkin perlu ditinjau lagi penggunaannya.
Frontier Digital juga menyediakan layanan Digital Ad Solution untuk membantu Anda beriklan secara digital dengan optimasi dan bujeting yang lebih efektif. Klik untuk melihat layanan kami
TIPS: Explore more.
Menghilangkan sepenuhnya search engine advertising dari strategi Anda bukanlah hal yang ideal. Anda masih tetap dapat memanfaatkan SEM, atau Anda juga dapat bereksplorasi di channel marketing lain seperti email marketing dengan segala potensinya.
Tren #4: Sadari potensi micro-influencer
Influencer marketing memang telah menjadi taktik marketing yang populer di beberapa tahun belakangan. Masih banyak yang beranggapan bekerjasama dengan macro-influencers (public figure, selebritis) dengan jumlah followers hingga puluhan juta akan lebih menguntungkan.
Namun, cara ini telah terbukti sangat mahal dan yang mengejutkan, seringkali tidak efektif.
Banyak ahli meyakini, hal ini berkaitan erat dengan engagement rate yang rendah dari macro-influencer, dan tingkat interaksi mereka dengan para followers.
Barulah di tahun 2019 dan puncaknya di 2020, micro-influencers menjadi sangat populer saat orang-orang menyadari efek yang mereka miliki terhadap keputusan pembelian.
Studi dari Markerly menunjukkan influencer dengan angka followers 10k - 100k memiliki tingkat engagement tertinggi dalam hal likes & comments.
Lalu, yang menariknya lagi adalah micro-influencer juga memiliki fanbase yang setia menantikan konten dari para influencer ini, mulai dari keseharian hingga rekomendasi dari mereka karena dinilai lebih otentik dan lebih dapat dipercaya.
TIPS: Start fast. Influencer marketing yang berfokus pada micro-influencer akan terus berkembang dan terbagi di berbagai channel sosial media, mulai dari Instagram, Youtube dan kini TikTok. Anda perlu memahami channel mana yang tepat, dan mulai mencari tahu siapa micro-influencer yang sekiranya cocok dengan merek/bisnis Anda.
TREN #5: Perhatikan Google My Business Anda
Jika local search menjadi bagian dari strategi Anda, Google My Business (GMB) adalah salah satu tools pencarian berdasarkan lokasi yang terbaik dan paling sering diakses pengguna.
Data dari CallRail di atas, dapat kita lihat terjadi kenaikan jumlah telpon melalui GMB hingga mencapai hampir 200% sejak bulan Mei 2020 (setelah bisnis di Amerika memutuskan buka kembali di masa pandemi), dibandingkan periode sebelum-sebelumnya.
Menariknya, kemungkinan besar hal serupa pun terjadi di Indonesia setelah digalakkannya protokol kesehatan sejak Maret 2020 hingga Mei 2020.
Dengan adanya temuan seperti ini, ada baiknya Anda memastikan GMB Anda memiliki informasi yang lengkap, detail dan selalu diperbaharui (dengan asumsi Anda sudah memiliki GMB sebelumnya).
Beberapa aspek di GMB yang perlu Anda monitor:
Pastikan jam operasional bisnis Anda tertera dan selalu diupdate. Hal ini memudahkan calon pelanggan Anda merencanakan kunjungan mereka di jam operasional Anda.
COVID-19 tentu mempengaruhi operasional Anda dan GMB memberikan space khusus untuk Anda membagikan informasi terkait ini. Misalnya, service apa yang available, apakah toko tetap buka dan sebagainya.
Review bisa dibilang adalah hal terpenting bagi reputasi digital Anda di mesin pencarian. Anda bisa mempertimbangkan untuk memasukkan link untuk memberikan review dalam email & komunikasi langsung di toko untuk mendapatkan lebih banyak review dari pelanggan.
Buatlah daftar pertanyaan dan jawaban yang dapat membantu calon pelanggan Anda bahkan tanpa mereka perlu menghubungi Anda.
Keduanya dapat memberikan sebuah gambaran tentang apa yang calon pelanggan Anda akan dapatkan. Misalnya, jika Anda memiliki bisnis restoran, tentu Anda ingin menunjukkan bagaimana interior bisnis Anda dan menu apa saja yang Anda tawarkan.
Berikan update tentang event, promosi atau penawaran spesial yang akan Anda jalankan dalam waktu dekat.
Post reguler yang Anda lakukan di GMB bertujuan memberikan informasi bahwa bisnis Anda tetap beroperasi. Lebih dari itu, Anda juga dapat melakukan mirroring dari konten sosial media agar feeds GMB Anda juga tetap menarik perhatian.
TIPS: Start consistently. GMB bisa jadi merupakan hal yang baru bagi Anda. Namun, tidak dapat dipungkiri GMB adalah salah satu tools gratis yang powerful dalam hal online presence, terutama di mesin pencarian populer. Karenanya, Anda perlu mempertimbangkan untuk mengelola GMB ini secara aktif. Minimal, lakukan update pada 6 hal di atas.
All Rights Reserved | Frontier Digital