Di tahun 2022, pegiat digital marketing pasti tertarik untuk tahu lebih banyak soal tren digital marketing 2022. Bagaimana tidak, informasi tersebut akan sangat berguna untuk proses evaluasi dan perencanaan yang lebih matang kedepannya. Integrasi, testing, dan optimasi memang harus terus dimaksimalkan agar praktik digital berdampak signifikan pada bisnis.
Evaluasi Digital Marketing 2021
Untuk setiap strategi yang diterapkan oleh sebuah bisnis, tentu penting untuk melakukan peninjauan atau proses evaluasi. Dari situ, Anda bisa mengidentifikasi kekurangan serta melakukan perbaikan melalui inovasi. Pembaruan dan tren dalam aktivitas digital marketing banyak didorong oleh inovasi teknologi.
Dikutip dari SmartInsights, berikut ini adalah siklus tren pemasaran digital selama 2021.
Meninjau siklus tersebut, beberapa hal sangat penting untuk dicatat dan dikembangkan oleh digital marketer di tahun 2022 dapat dikelompokkan menjadi:
Nah, supaya strategi Anda lebih optimal, mari simak detailnya di bawah ini.
1. Artificial Intelligence (AI)
Kecerdasan buatan atau AI adalah teknologi yang sebenarnya sudah banyak digunakan dalam praktik digital marketing. AI berguna untuk mempelajari, menganalisis, hingga memberikan kesimpulan berdasarkan data yang ada. Keunggulan AI memang luar biasa dan menguntungkan. Mesin rekomendasi Netflix yang memanfaatkan AI nyatanya dapat bernilai $1 miliar per tahun. Tidak heran jika akhirnya 71% marketer setuju bahwa AI dapat berguna untuk proses personalisasi. Di masa mendatang, teknologi pintar ini diperkirakan akan makin banyak diaplikasikan dan mudah diakses. Contoh tool AI untuk optimasi digital marketing adalah Hubspot dan Google Cloud AI.
Baca juga: Memahami Apa Itu Marketing Automation
2. Chatbots
Obrolan otomatis yang memudahkan pelanggan untuk mendapatkan informasi terkait produk atau layanan tentu makin disukai. Pada tahun 2020, chatbots merespons hingga 85% interaksi layanan pelanggan. Keunggulan fitur ini adalah komunikasi instan tanpa batasan waktu, serta cara kerjanya yang menyimpan informasi sehingga memudahkan marketer menganalisis kebutuhan pelanggan. Hal tersebut akan mengoptimalkan layanan pelanggan sehingga kepuasan dan loyalitas pun meningkat.
Sumber: Hubspot
3. Mobile Marketing
Smartphone sudah semakin canggih. Ibarat langsung melalui satu pintu, penggunaannya untuk berbagai kegiatan pun lebih praktis. Terlebih sejak merebaknya Covid-19 yang menyebabkan perubahan perilaku masyarakat menjadi lebih berorientasi pada mobile phone. Penggunaan smartphone akhirnya terus meningkat, dilihat dari meningkatnya pengunduhan aplikasi hingga aktivitas online menggunakan mobile phone. Selain itu, situs bisnis Anda juga lebih mudah ditemukan jika mobile-friendly. Atas dasar itulah, tren satu ini dinilai akan terus populer di tahun mendatang.
4. Ad Optimization Testing
Penelitian menunjukkan hanya 9% marketer yang dapat memperkirakan secara akurat dampak dari perubahan 10% dalam pengeluaran pemasaran. Padahal optimasi iklan kerap menjadi bagian penting dalam strategi digital marketing, termasuk di dalamnya untuk mengetahui soal customer journey yang kompleks serta penempatan iklan yang tepat agar menjangkau audiens dengan maksimal. Melihat proses optimasi yang kian diminati, maka jangan heran jika nantinya tool untuk testing iklan juga semakin canggih sehingga mampu menunjukkan data yang lebih akurat.
5. Visual Search
Tampilan visual biasanya lebih mudah diingat. Hubspot menemukan bahwa rata-rata orang memiliki kemampuan untuk mengingat 65% konten visual yang mereka lihat sampai hampir tiga hari kemudian. Angka tersebut adalah potensi besar untuk terus berkembangnya pencarian visual. Teknologi kecerdasan buatan memungkinkan pengguna melakukan pencarian internet menggunakan gambar, ketimbang keyword khusus. Cara ini diharapkan bisa berdampak besar pada ecommerce marketing karena akan mengubah cara pelanggan berbelanja, serta untuk meningkatkan pengalaman pelanggan.
6. Video marketing
Konten video semakin diminati karena dinilai lebih mudah dicerna, serta lebih berkesan di benak audiens. Tidak terbatas pada lingkup entertainment saja, konten video dari brand juga banyak diharapkan audiens. Apalagi dengan hadirnya aplikasi atau fitur yang mendukung format video berdurasi pendek seperti TikTok dan Reels. Ramainya orang yang tertarik untuk mengonsumsi konten pendek (snackable-content) akan menambah popularitas video marketing di tahun depan.
Sumber: Oberlo
7. Podcast
Podcast adalah medium yang tergolong baru namun terus menunjukkan ketenarannya. Menurut Forbes, ada 125 juta yang diprediksi akan mendengarkan podcast per bulannya di tahun 2022. Keunggulan podcast terletak pada kemudahan mengaksesnya. Siapa pun bisa mendengarkan konten audio sambil melakukan kegiatan lain. Cara ini pula yang membantu pendengar untuk menyerap informasi atau mendapatkan hiburan di saat bersamaan. Medium ini sangat besar potensinya untuk menaikkan brand awareness dan membangun basis audiens yang tepat.
8. Alternatif Third-party Cookies
Brand terbiasa melacak pengunjung website untuk mengumpulkan data yang nantinya bisa digunakan untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Namun, bagaimana brand menggunakan cookie dan Google-ad tracking bisa berubah melalui upaya Google untuk menghapus third-party cookies yang dilakukan bertahap di tahun 2022. Ini brand tidak boleh bergantung pada third-party cookies. Pencarian dan pengumpulan data akhirnya perlu perhatian lebih karena tantangannya sudah berbeda.
9. Personalized Email Marketing
Pendekatan yang lebih halus tentu akan lebih memudahkan bisnis untuk menjalin hubungan dengan audiens. Ini juga berlaku dalam strategi email marketing kedepannya. Informasi produk ataupun skema penawaran melalui email juga harus mempertimbangkan aspek ini. Ketahui target Anda, gunakan data yang ada untuk menciptakan materi yang telah disesuaikan dengan gaya berkomunikasi dan kebutuhan mereka. Menurut SmarterHQ, 72% konsumen mengatakan bahwa mereka sekarang hanya engage dengan pesan marketing yang dipersonalisasi dan disesuaikan dengan minat mereka.
10. Micro-influencer
Influencer sangat bernilai karena memiliki pengikut yang besar. Memanfaatkan itu saja, akan lebih mudah bagi brand untuk menjangkau lebih banyak audiens sehingga meningkatkan brand awareness. Namun, dengan lebih fokus pada ROI, campaign sering kali dibuat untuk target yang spesifik. Di sinilah esensi dari micro-influencer. Influencer marketing dinilai akan terus berkembang dan menjadi lebih spesifik sesuai area masing-masing. Area ini bisa dipetakan menjadi social influencer, content creator, brand and publications, dan lainnya. Authenticity, engagement, dan niche-market adalah faktor penting untuk menilai sejauh mana hubungan influencer dengan audiens, serta bagaimana kapasitasnya untuk “mempengaruhi” audiens.
Baca juga: Seberapa Besar Peran Social Media Influencer Dalam Bisnis?
Nah, itulah 10 tren digital marketing 2022 yang penting untuk Anda ketahui. Walau dalam praktiknya akan ada banyak faktor lain, informasi ini bisa Anda jadikan acuan dasar untuk menyusun strategi digital marketing kedepannya. Mendefinisikan strategi dengan baik akan mempermudah proses implementasinya nanti. Selamat mencoba!
All Rights Reserved | Frontier Digital