AirBnB adalah salah satu startup dengan perkembangan yang cukup pesat sejak awal kemunculannya. Strategi growth hacking yang mereka gunakan dinilai berhasil, yakni melakukan afiliasi dengan Craigslist, sebuah situs iklan baris terbesar saat itu. Sebenarnya, apa yang dimaksud Growth Hacking?

Dalam dunia startup, growth hacking adalah istilah yang populer. Bisnis yang baru merintis perlu perkembangan signifikan, namun biasanya memiliki sumber daya yang terbatas. Strategi inilah yang dinilai cukup ideal untuk menjawab kebutuhan tersebut. Jadi, apa itu growth hacking dan bagaimana cara kerjanya? Mari langsung simak rangkuman penjelasannya berikut ini.

Apa itu growth hacking?

Growth hacking adalah strategi yang mengkombinasikan elemen marketing, data, dan teknologi. Dalam implementasinya, growth hacking  fokus mengembangkan bisnis yang berbasis pada berbagai eksperimen, termasuk melakukan analisis terkait manakah metode yang paling berhasil untuk menarik pelanggan. Mulai dari memaksimalkan awareness stage untuk publikasi brand hingga melakukan optimasi produk. Mereka yang melakukan tugas ini disebut growth hacker.

Growth hacker adalah posisi penting di dalam bisnis yang baru merintis seperti startup. Pasalnya, mereka akan bertanggung jawab untuk meningkatkan pertumbuhan signifikan untuk keberlangsungan bisnis. Itulah mengapa sebaiknya growth hacker harus memiliki skillset yang mumpuni seperti pengetahuan soal data untuk menemukan titik masalah, kreativitas untuk mencari solusi menyelesaikan masalah tersebut, hingga kemampuan teknis seperti programming untuk memaksimalkan pekerjaan mereka.

Sebagai strategi yang juga mengandalkan taktik marketing, growth hacking nyatanya tidaklah benar-benar sama dengan strategi marketing biasa. Lalu, apa saja perbedaannya?

Framework AAARRR

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa menerapkan growth hacking harus memaksimalkan teknologi yang dipadukan dengan kreativitas dan pemikiran analitis. Tujuannya tentu untuk mendapatkan awareness serta menjual produk sehingga bisnis dapat tumbuh secara cepat. Strategi ini memiliki tiga kriteria, yakni Creative Marketing, Experiments & Data, Automation & Engineering. Agar lebih mudah dipahami, ketiganya bisa diaplikasikan ke dalam funnel atau sering disebut framework AAARRR.

Awareness

Stage pertama adalah awareness. Berapa banyak orang yang bisnis Anda bisa jangkau itu sangat penting. Hubungan antara bisnis dan pelanggan akan terbentuk jika ada proses berkenalan terlebih dahulu bukan? Jadi, cobalah buat orang tertarik untuk mengenal siapa dan apa produk Anda. Tingkatkan brand awareness dengan content marketing dan search engine optimization (SEO) untuk memaksimalkan proses ini. Melalui awareness,  Anda bisa melacak impresi brand atau produk hingga berapa banyak yang mengunjungi website untuk nantinya dianalisis lebih lanjut.

Acquisition

Tahap ini adalah momen dimana Anda mulai mengumpulkan data terkait pelanggan potensial (customer personas). Caranya bisa dengan mengajak mereka berlangganan newsletter. Informasi penting ini akan berguna untuk proses pemetaan customer dan sebagai basis untuk mengoptimalkan strategi interaksi di masa mendatang. Data ini meliputi nama, email, lokasi, dan lainnya. Anda juga bisa mengumpulkan data kebiasaan atau pola pengunjung saat mengunjungi website sehingga bisa memperbaiki fasilitas yang ada untuk mengoptimalkankan proses akuisisi.

Activation

Tahap selanjutnya adalah activation dimana bisnis memberikan tawaran yang lebih spesifik. Di tahap ini, target audiens sudah mengenal dan melakukan interaksi dengan bisnis Anda. Sebagai kelanjutan dari acquisition, activation adalah proses dimana Anda mulai mengubah followers atau subscribers menjadi pelanggan. Caranya bisa dengan email penawaran dan mengingatkan mereka tentang produk yang Anda miliki. Berikan alasan seperti menunjukkan keunggulan produk dari milik kompetitor agar mereka makin tertarik untuk melakukan pembelian. Jangan lupa kumpulkan data tentang bagaimana target audiens merespons penawaran Anda.

Retention

Setelah berhasil mendorong pembelian, saatnya Anda mengubah pelanggan biasa menjadi pelanggan tetap (regular customer). Pastikan bisnis Anda memiliki daya tawar yang bagus sehingga customer mau melakukan pembelian berulang. Mempertahankan pelanggan adalah bagian penting dan mengeluarkan biaya yang lebih murah ketimbang mencari pelanggan baru. Maksimalkan content marketing dan pengembangan produk agar bisnis Anda menjadi top of mind di benak customer. Tingkatkan pula fitur layangan yang mempermudah customer untuk berinteraksi dengan bisnis Anda.

Referral

Customer yang puas akan dengan sukarela memberikan review positif dan merekomendasikan bisnis Anda. Hal ini sangatlah menguntungkan, kita tahu bagaimana cara kerja word of mouth yang memang sangat efektif untuk pertumbuhan organik bisnis. Referral adalah tahap dimana Anda mampu melibatkan customer untuk mempromosikan produk Anda. Lakukan campaign atau berikan penawaran melalui email seperti kode diskon jika mengajak teman untuk melakukan subscription atau mencoba produk.

Revenue

Revenue adalah pendapatan yang dihasilkan oleh bisnis Anda. Jika tiap tahap sebelumnya dalam funnel ini berjalan maksimal, maka pendapatan bisa konsisten meningkat dan dapat membantu bisnis berkembang. Ketika melakukan analisis, gunakan metrik yang relevan untuk mengukur apakah strategi Anda berhasil. Misalnya, menghitung customer acquisition cost (CAC) dan business's lifetime value (LTV) untuk menilai perubahan apa yang perlu dilakukan agar bisnis makin berkembang.

Terasa familiar? Baca juga: Mengenal Strategi Inbound Marketing