10 Strategi Tingkatkan B2B Sales Di Awal Tahun
2021 telah berakhir, bagaimana dengan target B2B sales tahun 2022? Penjualan B2B memang tidak mudah dan punya tantangannya sendiri. Anda harus menetapkan target yang sangat spesifik serta taktik strategis supaya benar-benar menghasilkan konversi. Namun, jangan pernah putus harapan. Jika mampu menyusun rencana dengan cerdik, momen awal tahun ini adalah kesempatan emas untuk meningkatkan penjualan B2B. Berikut telah kami rangkum penjelasan lengkapnya untuk Anda.
B2B Sales vs. B2C Sales
B2B adalah kependekan dari business-to-business. Istilah ini digunakan untuk menjelaskan transaksi yang terjadi antara dua bisnis, yakni ketika satu bisnis mampu menyediakan produk atau jasa yang bisa digunakan oleh bisnis lainnya. Sebelum membahas strategi, penting untuk mengetahui perbedaan antara B2B sales dan B2C sales. Memahami letak perbedaannya akan memudahkan Anda untuk menyusun rencana sehingga tidak salah langkah. Apa saja yang perlu diperhatikan? Mari simak tabel di bawah ini.
| B2B SALES | B2C SALES | |
|---|---|---|
| Pembuat keputusan | Proses B2B sales bisa lebih kompleks sehingga keputusan perlu melibatkan beberapa pihak penting sekaligus | Keputusan lebih sering diambil perorangan |
| Ukuran transaksi | Transaksi dilakukan dalam skala besar dengan nilai biaya yang juga besar | Transaksi lebih sering dilakukan per produk atau beberapa unit saja |
| Motivasi membeli | Seputar efisiensi pekerjaan, memaksimalkan keuntungan bisnis, investasi | Lebih beragam, seperti untuk mencoba produk, memberi hadiah, dan lain-lain |
| Target pasar | Para pelaku bisnis | Perorangan |
10 Strategi Tingkatkan B2B Sales
Setelah mengetahui perbedaan antara B2B sales dan B2C sales, maka Anda bisa mulai menyusun metode pendekatan ke pembeli potensial. Dengan ekosistem bisnis yang lebih kompetitif, Anda harus tahu bagaimana menjual dengan tepat sasaran. Di awal tahun seperti sekarang, coba pertimbangkan 10 strategi ini agar penjualan B2B meningkat.
1. Padukan inbound marketing dan strategi sales
Inbound marketing adalah pendekatan yang fokus menarik audiens melalui konten dan interaksi yang berkesan. Taktik ini bisa menghasilkan hingga 54 persen leads ketimbang metode paid marketing biasa. Meski demikian, penyajian konten yang menarik saja tidaklah cukup. Anda membutuhkan dukungan sales untuk benar-benar mendapatkan konversi. Di sinilah pentingnya kerjasama antara tim marketing dan tim sales. Ketika strategi inbound berhasil menghasilkan prospek, saatnya menerapkan strategi sales untuk mendorong keputusan pembelian.
Baca juga: Mengenal Strategi Inbound Marketing
2. Maksimalkan media sosial
Media sosial adalah “pintu” yang mudah diakses oleh target audiens untuk menemukan bisnis Anda. Banyak pengguna media sosial melakukan riset produk di platform ini. Dalam konteks B2B, inilah kesempatan Anda untuk memberikan impresi berkesan melalui konten yang cocok untuk prospek. Misalnya, menyajikan penjelasan ringkas tentang bagaimana produk Anda bisa menyelesaikan masalah yang spesifik. Tingkatkan hubungan dengan menjaga interaksi, tunjukkan transformasi hingga portofolio bisnis Anda. Cerita yang autentik selalu bisa menarik perhatian.
3. Buat daftar klien potensial
B2B sales perlu dijalankan dengan sasaran yang sangat spesifik. Jadi, penting untuk benar-benar tahu siapa yang Anda jadikan target. Menentukan klien potensial sejak awal juga merupakan langkah efisien sehingga Anda bisa lebih maksimal menerapkan tiap stages dalam funnel. Ketika melakukan pemetaan dan penilaian, coba jawab pertanyaan ini:
- Berapa banyak karyawan yang dimiliki oleh target Anda?
- Bagaimana dengan pendapatan mereka?
- Masalah spesifik apa yang mereka hadapi?
- Lalu solusi apa yang bisa Anda berikan untuk menyelesaikan masalah mereka?
Jawaban yang detail tentu lebih baik. Data tersebut adalah gambaran untuk menentukan pendekatan yang harus dilakukan serta hasil seperti apa yang bisa Anda dapatkan.
4. Tetap melakukan cold calling
Cold calling adalah cara lain yang mungkin sering disepelekan, padahal metode ini juga bisa efektif meningkatkan B2B sales jika dilakukan dengan benar. Kesalahan terbesar dari bisnis yang menerapkan metode ini adalah ketika mereka sekadar menghubungi tanpa memiliki acuan informasi tentang si prospek. Disinilah pentingnya proses riset. Tentukan poin-poin yang sesuai untuk dipresentasikan kepada target Anda, ketahui masalah yang mereka hadapi, lalu jelaskan secara padat bagaimana produk Anda bisa menjadi solusi untuk masalah tersebut.
5. Prioritaskan konten video
Konten video terus populer dan makin disukai. Ini terlihat dari bagaimana aplikasi berbasis video seperti TikTok makin eksis, termasuk semakin ramainya berbagai fitur media sosial yang mendukung format konten ini. Bukan hanya untuk B2C, B2B juga perlu memaksimalkan konten video ketika melakukan penawaran. Menambahkan video di landing page terbukti bisa meningkatkan konversi hingga 80 persen. Beberapa ide konten video yang bisa Anda gunakan adalah demo atau explainer video padat berisi penjelasan bisnis dan produk, video testimoni atau portofolio untuk lebih meyakinkan prospek, atau jenis video dengan isi yang lebih personal dan membangkitkan emosi.
6. Gunakan paid ads
Jika Anda ingin hasil yang cepat dan signifikan, maka paid ads adalah opsi yang harus jadi pertimbangan. Didukung dengan strategi inbound marketing, paid ads yang tepat bisa meningkatkan leads bahkan penjualan. Jika masih ragu, data berikut mungkin bisa membuat Anda lebih yakin:
- PPC adalah salah satu dari tiga generator konversi on-page teratas (Formstack)
- Traffic yang dibawa melalui iklan PPC menghasilkan konversi 50% lebih banyak daripada iklan organik (Moz)
- 79% marketer mengungkapkan bahwa PPC sangat bermanfaat untuk bisnis mereka (Hanapin Marketing)
Gunakan keyword yang relevan sehingga website bisnis Anda bisa ditemukan dengan mudah. Pilih keyword yang bisa menggambarkan produk, lokasi, atau masalah-masalah yang dihadapi prospek.
7. Email marketing
Email marketing bukan lagi metode asing untuk mendapatkan leads berkualitas. Melalui strategi ini, Anda bisa mengontrol target dan terus berhubungan dengan mereka sehingga kesempatan terjadi konversi pun meningkat. Coba maksimalkan email marketing dengan konten yang telah dipersonalisasi dan interaktif. Ingatkan prospek tentang produk Anda, lalu arahkan mereka secara perlahan ke dalam sales funnel sehingga berakhir konversi.
8. Minta referral dari klien
Tidak seperti ketika melakukan penawaran biasa, referral atau rekomendasi akan sangat membantu bisnis Anda diterima prospek dengan hangat. Kebanyakan orang biasanya lebih percaya dengan bisnis berdasarkan rekomendasi, terlebih dari rekomendasi yang sifatnya personal. Rasa percaya yang sudah mulai terbentuk di awal inilah yang membuat keputusan membeli menjadi lebih cepat.
9. Sediakan alternatif komunikasi
Leads bukan hanya berada pada tingkatan funnel yang berbeda, terkadang mereka juga ingin berkomunikasi dengan cara yang berbeda. Memudahkan prospek untuk menghubungi Anda adalah langkah strategis yang bisa mempercepat konversi. Temukan cara yang tepat dan disukai prospek, apakah melalui email, telepon, atau lainnya. Untuk memberikan layanan maksimal, Anda juga bisa memanfaatkan chatbots sehingga layanan komunikasi terbuka 24 jam dan tidak ada yang terlewat.
10. Gunakan studi kasus
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, B2B sales dan B2C sales itu berbeda. Dalam konteks B2B, ada beberapa pihak yang harus terlibat dalam membuat keputusan pembelian. Inilah mengapa Anda perlu menunjukkan value produk dengan tepat, dan metode yang bisa dipakai adalah studi kasus. Konten ini dinilai dapat menunjukkan kredibilitas karena langsung ke poin masalah, data-based, dan menarik secara pengemasan (dari segi cerita maupun visual).
Nah, sekarang Anda bisa memaksimalkan berbagai strategi di atas untuk meningkatkan B2B sales di quarter four (Q4) ini. Kunci pentingnya adalah kerjasama antara tim marketing dan tim sales, manfaatkan berbagai platform untuk memperluas kesempatan Anda bertemu leads dan menghasilkan konversi.
Get in Touch
Navigation
Latest Updates