Marketing adalah bagian yang esensial untuk bisnis. Butuh kreativitas, kemampuan analisis dan interpretasi data, serta pelengkap lainnya untuk mendorong hasil yang maksimal. Ini merupakan area yang dinamis, terlebih di tengah semakin majunya era digital. Itulah mengapa penyusunan strategi marketing juga tidak bisa sembarangan. Anda memerlukan acuan dasar atau marketing framework.
Marketing framework mempermudah proses perencanaan sampai implementasi strategi nantinya, termasuk membuat kerja setiap orang di dalam tim menjadi lebih efisien. Ini karena model yang jelas berarti akan memberikan gambaran kerangka kerja yang sesuai. Dengan begitu, bisnis bisa benar-benar mencapai hasil yang diinginkan.
Apa itu marketing framework, fungsinya, dan apa saja jenisnya? Mari simak detail penjelasannya berikut ini.
Sumber: Pexels
Marketing framework adalah rincian tentang bagaimana Anda menyusun dan mengimplementasikan strategi marketing. Seperti kerangka fisik yang membentuk sebuah bangunan, penggunaannya akan memperjelas langkah-langkah yang harus dilakukan. Di dalamnya termasuk soal menyampaikan pesan ke audiens, berinteraksi dengan mereka, sampai strategi meningkatkan penjualan. Intinya, ini adalah kerangka kerja yang akan Anda gunakan untuk mencapai tujuan marketing. Hasilnya bisa berupa template atau representasi visual dari yang hendak dicapai tersebut.
Bergantung pada skala bisnis Anda, strategi pemasaran memang bisa menjadi cukup kompleks. Namun, dengan framework yang tepat, Anda sudah selangkah lebih maju karena adanya acuan untuk memastikan rencana hingga implementasi berhasil.
Marketing framework adalah faktor esensial yang turut menentukan keberhasilan sebuah bisnis. Memiliki framework adalah cara terbaik untuk memastikan bahwa setiap orang tahu apa yang perlu mereka lakukan untuk memperoleh hasil maksimal. Berbagai manfaat lain yang bisa didapatkan adalah:
Setelah mengetahui peran framework untuk pemasaran yang lebih efisien, saatnya memikirkan jenis marketing framework yang cocok untuk bisnis Anda. Berikut beberapa framework pemasaran terbaik yang bisa menjadi pilihan Anda:
Sumber: idcloudhost.com
Ini adalah framework pemasaran tradisional yang sangat umum digunakan. Model ini menggunakan 7 elemen yang akan membantu bisnis untuk sukses.
Product: Apa yang dijual? Berkaitan dengan hasil produksi atau layanan bisnis.
Price: Berapa harganya? Perlu kalkulasi yang tepat, bergantung pada
value
dan target market, untuk menentukan harga yang menjual.
Place: Di mana produk akan dijual? Bisnis perlu tempat atau lokasi usaha. Saat ini, tempatnya jadi tidak terbatas karena bisa berjualan online.
Promotion: Bagaimana Anda akan berkomunikasi dengan audiens Anda? Ini adalah bagian untuk menarik target market sampai akhirnya benar-benar melakukan konversi.
People:
Siapa yang terlibat dalam produksi, promosi, dan distribusi? Ini berkaitan dengan sumber daya manusia yang Anda miliki.
Process: Bagaimana Anda akan mengirimkannya ke pelanggan? Ini merupakan prosedur, mekanisme, dan alur yang diterapkan oleh konsumen untuk menggunakan layanan yang Anda buat.
Physical evidence: Bagaimana Anda akan membuktikan kepada pelanggan bahwa bisnis Anda benar-benar ada? Komponen visual sangat penting untuk membuat bisnis lebih menarik.
Baca juga:
Mengenal Affiliate Marketing & Manfaatnya Untuk Bisnis
Sumber: slidemodel.com/
STP terdiri dari Segmentation, Targeting, dan Positioning. Sesuai namanya, model ini menggambarkan bagaimana perusahaan menangani pelanggan dan membantu menyampaikan pesan yang dipersonalisasi (dan relevan) kepada audiens. STP fokus pada efektivitas komersial, memilih segmen yang paling tepat untuk bisnis dan kemudian mengembangkan pemasaran dan strategi positioning produk untuk setiap segmen. Saat ini, STP juga masih umum dipakai karena tergolong strategis dan efektif.
Sumber: www.kompasiana.com
Berbeda dari dua sebelumnya, model ini fokus melihat berbagai unsur eksternal yang dapat mempengaruhi kelancaran bisnis. Memperhatikan faktor-faktor ini akan membantu brand meningkatkan daya saing. Di antaranya:
Bargaining power of suppliers
Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar menawar terhadap pembeli dalam industri dengan cara menaikkan harga atau menurunkan kualitas produk atau jasa yang dibeli.
Bargaining power of customers
Ini berkaitan dengan kemampuan konsumen untuk mempengaruhi harga jual barang sehingga menjadi lebih rendah.
Threat of substitutes
Adanya produk atau jasa pengganti akan membatasi jumlah laba potensial yang didapat.
Threat of new entrants
Seiring waktu, kompetitor baru juga bisa bermunculan sehingga persaingan lebih ketat.
Competitive rivalry
Kompetisi dalam industri sejenis biasanya terjadi dari segi harga, kualitas produk, pelayanan purna jual, yang semua hal tersebut membentuk nilai tersendiri di benak konsumen.
Baca juga:
Ketahui Statistik Marketing Ini Agar Strategi Bisnis Lebih Matang
AARRR adalah sebuah sistem yang mengelompokkan metrik bisnis. Framework ini memungkinkan Anda melihat bagaimana perjalanan pelanggan dalam proses pembelian. Dengan begitu, Anda jadi tahu apakah strategi telah berjalan tepat sasaran atau area mana yang harus ditingkatkan. AARRR terdiri dari:
Acquisition
Bagaimana orang mengenal produk yang Anda miliki dan bagaimana mereka akhirnya memutuskan untuk membeli produk tersebut sebagai konsumen.
Activation
Aspek ini merangkum pengalaman pertama yang dimiliki konsumen dengan produk Anda.
Retention
Retention artinya adalah orang-orang akan terus kembali secara berkala untuk menggunakan produk Anda.
Referral
Untuk menjalankan aspek ini, diperlukan proses sistematis yang dapat memberikan insentif tertentu dalam basis konsisten tertentu.
Revenue
Jika Anda telah mengoptimalkan empat aspek pada AARRR yang telah dibahas sebelumnya, pendapatan Anda seharusnya bisa lancar.
Sumber: https://www.productplan.com/
The Hook Model adalah proses empat fase yang dapat digunakan bisnis untuk membuat produk atau layanan yang digunakan secara rutin oleh pelanggan. Model Hook ini dikembangkan oleh Nir Eyal, penulis Hooked: How to Build Habit-Forming Products. Dia percaya bahwa produk yang paling banyak dibeli dan digunakan itu karena mereka menjadi bagian dari kebiasaan. Siklusnya seperti berikut:
Trigger: Awal siklus sering kali merupakan pemicu eksternal seperti notifikasi. Namun, saat siklus berlanjut, emosi internal negatif menjadi pemicu saat kita berusaha mengurangi emosi negatif ini dengan suatu tindakan.
Action:
Habit-forming product menawarkan tindakan atau aksi yang lebih mudah.
Variable Reward: Reward adalah motivator yang kuat.
Investment: Menciptakan investasi atau “buy-in” untuk pelanggan Anda membuat mereka semakin sulit untuk menjauh dari produk atau layanan Anda.
Baca juga:
Content Marketing, Definisi, Manfaat & Cara Melakukannya
Dikembangkan oleh Jonah Burger, penulis Contagious: Why Things Catch On, STEPPS adalah formula untuk membuat konten viral. STEPPS terdiri dari:
Social Currency: Berkaitan dengan tren yang ada di lingkungan target audiens Anda.
Triggers: Trigger adalah apa pun yang mengingatkan audiens Anda tentang produk atau brand Anda.
Emotion: Konten yang sangat emosional lebih cenderung menjadi viral. Coba mainkan emosi target audiens Anda.
Public:
Saat Anda membuat sesuatu menjadi publik, Anda mendorong orang untuk membicarakannya dan membagikannya.
Practical Value: Berikan value dalam bentuk konten yang bermanfaat, maka orang-orang akan lebih tertarik membagikannya.
Stories: Storytelling yang hebat adalah kunci pemasaran. Kisah kreatif dan menarik lebih mudah diingat, dibicarakan, dan dibagikan.
Setiap bisnis pasti memiliki kebutuhan dan tujuan yang berbeda. Memilih framework perlu disesuaikan dengan kemampuan atau kompetensi terpenting yang ingin Anda optimalkan. Semakin luas framework maka semakin kompleks prosesnya nanti karena terdapat berbagai variabel yang harus dipikirkan. Oleh karena itu, coba perhatikan hal-hal berikut saat memilih framework:
Memilih marketing framework yang tepat adalah langkah awal dalam pemasaran yang akan memudahkan berbagai proses kedepannya. Penting untuk mebangun sistem yang efisien agar tetap konsisten di jalur yang benar untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
All Rights Reserved | Frontier Digital