Branded content adalah alternatif cara untuk memenangkan hati audiens. Strategi ini layak dicoba karena akan membantu brand untuk menjadi “beda" dari para kompetitor, sekaligus untuk menarik engagement yang tinggi. Di tengah pasar yang kompetitif dan noisy, penting bagi brand menggunakan strategi yang lebih kreatif dari iklan konvensional agar target audiens tertarik.
Istilah branded content mungkin terdengar baru sehingga masih belum jelas definisi, manfaat, dan contoh implementasinya bagi sebagian orang. Terutama jika disandingkan dengan istilah yang lebih populer seperti content marketing. Oleh karena itu, mari simak lebih lanjut untuk memahami branded content secara menyeluruh.
Sumber: Freepik
Branded content adalah konten yang dibuat fokus untuk menonjolkan value brand secara keseluruhan. Ini adalah bagian dari teknik marketing yang mengarah langsung ke brand. Berbeda dengan iklan biasa yang menyorot produk, branded content menampilkan lebih dari itu. Meski di dalamnya juga akan memunculkan produk, strategi ini tetap akan dominan pada unsur yang tidak tidak terlihat dari sebuah brand (intangible).
Cara ini juga mengedepankan brand experience. Itulah mengapa metode storytelling sangat berperan penting. Konten harus memuat cerita yang menarik dan relevan untuk audiens, bahkan harus bisa memainkan emosi mereka. Tujuan yang hendak dicapai di sini bukanlah serta-merta penjualan atau traffic seperti tipe konten lain, tapi soal bagaimana konten bisa berdampak dan berkesan di mata audiens dalam jangka panjang. Ini termasuk bagaimana brand disebut dan dibicarakan, hingga jalinan interaksi yang terbentuk.
Intinya, branded content akan membantu menambah nilai pemahaman audiens tentang produk, layanan, dan brand secara keseluruhan.
Secara sederhana, branded content fokus menonjolkan value dari sebuah brand. Sedangkan content marketing dibuat lebih untuk audiens. Berikut beberapa perbedaan lain dari keduanya supaya Anda makin paham:
Branded Content | Content Marketing |
---|---|
Bagian dari teknik atau strategi marketing | Payung besar dari berbagai teknik atau strategi marketing |
Tidak fokus ke produk atau service | Fokus pada produk atau service |
Tidak dalam jumlah banyak karena dibuat original dan unik | Bisa dalam jumlah banyak dan beragam |
Sangat bergantung pada storytelling dan menyasar emosi audiens | Bisa eksplisit, pasif, dan tidak selalu storytelling |
Lebih cepat menaikkan interaksi dan pengikut yang loyal yang signifikan | Membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan interaksi dan pengikut loyal yang signifikan |
Keunggulan branded content terletak pada cerita yang bisa langsung menarik perhatian audiens, menggugah emosi mereka sehingga merasa memiliki keterikatan dengan brand. Hal tersebut yang membuat mereka "jatuh cinta" sehingga bisa berpotensi menjadi pengikut yang setia. Tidak hanya itu, karena kemasannya dibuat share-able, tipe konten ini juga berpeluang viral. Brand berkesempatan dalam menciptakan snowball effect yang akan meningkatkan brand awareness secara instan. Reaksi yang positif tersebut tentu akan membantu brand mendapatkan posisi yang unggul atau bahkan top of mind dibandingkan dengan para kompetitor.
Baca juga:
Content Marketing, Definisi, Manfaat & Cara Melakukannya
Setelah mengetahui definisi, tujuan, dan perbedaannya dengan content marketing, Anda mungkin mulai mempertimbangkan cara ini untuk mengembangkan bisnis. Ini saatnya Anda mengenali apa saja karakteristik atau ciri-ciri dari branded content.
Menjual ide atau nilai
Berbeda dengan iklan konvensional atau tipe content marketing lain, sorotan utama dalam teknik ini adalah ide atau nilai yang berharga dari sebuah brand untuk target audiens. Jadi, lebih dari sekadar fitur dan manfaat sebuah produk atau layanan.
Melibatkan emosi
Bukan tindakan yang didorong oleh CTA seperti tipe konten lainnya, teknik ini mengharapkan reaksi emosional dari target audiens. Hal tersebut bisa diwujudkan melalui storytelling yang unik dan menarik, yang dilengkapi dengan kata-kata menyentuh dan persuasif.
Disajikan dalam berbagai format dan channel
Branded content biasanya disajikan dalam format yang fleksibel. Konten jadi lebih mudah diadaptasi untuk berbagai kebutuhan brand, sekaligus memudahkan target audiens untuk melakukan sharing.
Sumber: https://vamp-brands.com/
Berbagai brand besar sudah mulai mengimplementasikan cara ini dan berhasil. Misalnya, Dove. Dove adalah perusahaan yang menjual produk kecantikan. Dove membuat banyak video branded content untuk memberdayakan kecantikan wanita. Contoh yang bagus adalah 'Real Beauty Sketches' yang menjual konsep kecantikan sejati untuk semua wanita, memberdayakan semua wanita untuk merasa cantik dengan segala kelebihan dan ketidaksempurnaan mereka.
Selain itu, ada juga Coca Cola dengan nama-nama di kemasannya. Itu adalah ide sederhana yang membuat orang mencoba menemukan nama tertentu dan kemudian membagikannya di media sosial. Jika tidak dapat menemukan nama Anda, tersedia layanan untuk mencetak dan menempelkan hampir semua nama yang Anda inginkan.
Baca juga:
7 Tren Social Media Marketing Untuk Bisnis
Branded content disebut akan semakin populer, mengingat audiens yang juga semakin pintar dalam memilih dan berinteraksi di internet. Saat ini, pengguna sudah malas dengan iklan yang muncul di mana-mana dan tergolong mengganggu. Bahkan, tidak sedikit pula yang akhirnya aktif menggunakan pemblokir iklan.
Untuk mengatasi hal ini, brand perlu mencari cara baru untuk melakukan promosi dan menarik perhatian target audiens. Branded content adalah solusi kreatif untuk masalah tersebut. Apa saja manfaat yang bisa didapatkan brand jika mengimplementasikan cara ini?
Branded content adalah cara yang ampuh untuk terhubung dengan audiens dan berbagi tentang value bran. Jika Anda memiliki cerita original yang unik, menarik, dan sesuai dengan value brand, maka jangan ragu dan mulailah berbagi cerita dengan target audiens Anda.
All Rights Reserved | Frontier Digital