Mengaplikasikan strategi digital marketing perlu integrasi yang tepat antara sumber daya manusia (tim) dan teknologi. Jika tidak, prosesnya bisa sangat melelahkan dan hasilnya pun tidak maksimal atau bahkan sia-sia. Mengingat dalam pemasaran terdapat banyak hal yang sebenarnya merupakan aktivitas rutin, maka tentu penting untuk marketer memikirkan cara yang lebih baik agar proses tersebut berjalan efisien dan tepat sasaran. Apa solusinya? Marketing automation.
Software otomatis dinilai esensial untuk kesuksesan digital marketing,
91%
pemakainya setuju bahwa cara ini berperan besar pada keberhasilan kampanye online mereka. Dikutip dari
Marketo, menurut Grand View Research, industri marketing automation sendiri dapat bernilai $7,63 miliar pada tahun 2025. Ini semakin menunjukkan bahwa minat pelaku bisnis terhadap cara ini terus meningkat. Mari memahaminya lebih lanjut.
Apa itu marketing automation?
Marketing automation adalah penggunaan software yang dapat mendukung berbagai kegiatan rutin dalam pemasaran, seperti pengiriman email, mengunggah konten media sosial atau blog, iklan, dan lainnya. Software tersebut dirancang agar proses pemasaran berjalan efisien, bahkan bisa menghasilkan pengalaman yang lebih personal di benak prospek maupun pelanggan.
Dengan melakukan penyelarasan, otomatisasi, serta pengukuran performa kegiatan pemasaran, marketing automation bertujuan untuk memberikan konten yang tepat, pada waktu yang tepat, kepada audiens yang tepat, sehingga terbangunlah ketertarikan dan rasa percaya terhadap brand/produk yang akhirnya berujung konversi. Singkatnya, mempercepat pertumbuhan dan menambah revenue
(keuntungan) dengan biaya yang lebih rendah.
Keunggulan lain dari metode ini yang bisa menjadi bahan pertimbangan Anda:
1. Meningkatkan produktivitas
Ketika pekerjaan berulang bisa digantikan, marketer bisa lebih fokus dengan proses kreatif pengembangan ide dan proses analisis, serta area lain yang penting.
2. Menciptakan personalisasi
Cara ini dapat dimaksimalkan untuk menciptakan pengalaman yang lebih personal untuk audiens yang lebih spesifik, sehingga menghasilkan lead
yang berkualitas dan berujung pada konversi.
3. Meningkatkan interaksi
Melalui pesan atau kampanye yang sudah dipersonalisasi, marketer bisa menarik perhatian target audiens dan membuat mereka terlibat lebih aktif hingga akhirnya melakukan pembelian.
4. Brand voice
yang konsisten
Integrasi yang terukur di semua kampanye online yang Anda jalankan memastikan brand voice
terdengar konsisten. Melalui metode ini, mengatur kampanye online pun jadi lebih mudah.
5. Mengetahui kebiasaan audiens
Pada setiap tahapan kontak dan interaksi, Anda bisa melakukan pengamatan soal bagaimana kebiasaan audiens, terutama saat merespons pesan Anda. Data ini bisa digunakan untuk proses evaluasi dan meningkatkan performa strategi.
Kapan mengaplikasikannya?
Jawabannya adalah ketika sudah memiliki konten menarik yang telah disesuaikan dengan target audiens. Anda sebaiknya sudah siap dengan bahan-bahan yang layak untuk dipasarkan. Ingat, marketing automation adalah soal memaksimalkan proses pemasaran Anda.
Metode ini bukan hanya akan menjaga loyalitas pelanggan lama, namun juga sangat berguna untuk mendatangkan calon pelanggan. Melalui bahan yang berkualitas, Anda jadi bisa menghasilkan lead yang berkualitas pula. Dalam hal ini, Anda bisa memandu mereka melalui berbagai saluran, penggunaannya meliputi Social Media Marketing, Email Marketing, Lead Generation, Lead Nurturing, Metrics and Analytics,
dan Management Activities.
Bagaimana mengaplikasikannya?
Melakukan blast email
mungkin bisa memberikan hasil yang nyata. Namun, hal tersebut tidak selalu bekerja sesuai ekspektasi. Berharap pesan yang sama akan mendapatkan respons baik yang sama pula adalah kepercayaan salah yang nantinya dapat merusak performa pemasaran Anda.
Sekarang, bayangkan jika Anda adalah sasaran marketer yang tiba-tiba mendapatkan email dari brand favorit Anda. Anda kemudian membuka email tersebut, tapi tidak menemukan sesuatu yang menarik di dalamnya karena tidak memuat minat Anda. Lalu, coba bayangkan jika Anda menerima model email yang sama secara terus-menerus. Bagaimana reaksi Anda?
Marketing automation memang harus dijalankan beriringan dengan konten berkualitas yang sudah dipersonalisasi. Jangan sampai Anda membuang-buang waktu berharga audiens dengan mengkomunikasikan pesan yang tidak menarik bagi mereka. Jika hal tersebut terus dilakukan, audiens bisa merasa terganggu dan kesempatan Anda untuk mengubah mereka menjadi lead
atau bahkan melakukan konversi akhirnya hilang begitu saja.
Maka dari itu, saatnya menggunakan metode ini untuk memaksimalkan usaha menggiring audiens menjadi lead
melalui proses yang berkesan. Sampaikan pesan dengan lebih spesifik sesuai minat mereka dan tunjukkan solusi apa yang bisa Anda tawarkan untuk masalah mereka agar terjadi proses pembelian.
Seperti yang telah dicontohkan
Hubspot, berikut ini adalah gambaran langkah-langkah dari email otomatis sederhana:
Langkah 1: Mengirim email ajakan ke target audiens agar mereka mau mengunduh informasi penawaran terbaru Anda.
Langkah 2: Berikutnya, lanjut mengirimkan ucapan terima kasih kepada semua orang yang telah mengunduh penawaran terbaru Anda.
Langkah 3: Beberapa hari kemudian, lanjut mengirim follow-up
email ke orang yang telah mengunduh, sekaligus menawarkan studi kasus yang berkaitan dengan penawaran yang Anda promosikan.
Langkah 4: Terakhir, ketika seseorang mengunduh studi kasus tersebut, tim sales Anda akan mendapatkan pemberitahuan sehingga mereka bisa membahas penawaran lebih lanjut dengan mereka. Pada tahap ini, audiens telah disaring berdasarkan ketertarikan (lead
berkualitas) sehingga lebih berpotensi melakukan pembelian.
Pada akhirnya, Anda harus bisa membuat konten yang otentik dan relevan dengan mengoptimalkan strategi inbound. Kesalahan umum yang sering terjadi adalah ketika marketer fokus pada hal-hal seperti penumpukan data email dan klik email semata. Padahal hal tersebut tidaklah cukup, terutama untuk mengaplikasikan keseluruhan strategi yang fokus pada minat audiens dan bagaimana mengarahkan lead
berkualitas menjadi pelanggan.
3 Tips Marketing Automation
Ketika hendak mengaplikasikan software otomatis, Anda juga harus memahami kesalahan apa saja yang harus dihindari dan bagaimana memaksimalkan cara ini agar proses pemasaran Anda sukses. Berikut beberapa tips penting yang bisa Anda catat:
1. Lakukan perencanaan dan evaluasi berkala. Dalam prosesnya, ada banyak hal yang bisa mempengaruhi tingkat efektivitas sebuah strategi pemasaran, tapi memanfaatkan software otomatis bukan berarti berhenti di satu fase tertentu atau satu formula saja. Lakukan pengembangan terus-menerus agar strategi Anda selalu relevan.
2. Tetap perhatikan pelanggan setia Anda. Meskipun calon pelanggan sangat penting, jangan pernah lupa untuk tetap merawat hubungan yang telah terjalin dengan mereka yang sejauh ini puas dengan produk Anda. Mendapatkan lead
berkualitas tidaklah mudah, para pelanggan setia inilah yang lebih berpotensi untuk melakukan konversi.
3. Satukan marketing automation dengan strategi inbound marketing. Dengan konten yang bernilai dan pengalaman berharga yang Anda tawarkan, Anda dapat meningkatkan ketertarikan dan keterlibatan audiens. Proses yang berjalan maksimal tidak hanya menghasilkan konversi, tapi juga hubungan jangka panjang yang terawat sehingga mereka setia dan ikut mempromosikan brand/produk Anda.
Tertarik menerapkan strategi ini untuk bisnis Anda? Frontier Digital merupakan digital marketing agency berbasis di Jakarta dengan spesialisasi di Inbound Marketing. Untuk mengetahui lebih lanjut, silakan cek
LAYANAN KAMI.
Itulah beberapa hal yang perlu Anda ketahui untuk memahami marketing automation. Cara ini menawarkan berbagai keuntungan yang selaras dengan perkembangan era digital, yakni memaksimalkan teknologi terkini untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan biaya dan risiko yang minim.