Agar sebuah bisnis dapat terus berjalan tentu diperlukan pelanggan. Dan agar pelanggan dapat hadir, diperlukan strategi untuk dapat menarik mereka, misalnya dengan lead generation.
Secara prinsip, Lead Generation bertujuan mencari Potential atau Qualified Lead yang merupakan calon pelanggan paling potensial. Misalnya, visitor atau orang-orang yang sudah tertarik dengan produk/layanan kita.
Setelah kita menemukan atau ditemukan oleh mereka, tahap berikutnya kita perlu mendapatkan data mereka untuk dapat diolah menjadi lead yang berguna dan dapat ditindaklanjuti.
Cara ini biasanya dikaitkan dengan upaya-upaya konvensional, namun nyatanya Anda juga bisa memaksimalkan strategi ini dengan pendekatan digital yang lebih modern.
Apa itu lead?
Coba bayangkan suatu hari Anda sedang browsing di internet dan menemukan konten ajakan untuk belajar dasar-dasar memasak dari brand XX yang menjual peralatan dapur. Acara itu gratis, Anda hanya perlu mengisi form survey dan menuliskan alamat email untuk mendapatkan informasi lanjutan terkait acara tersebut. Karena Anda tertarik, akhirnya Anda dengan sukarela mengisi form survey dan menuliskan alamat email sesuai ketentuan.
Dalam skenario ini, Anda bisa disebut sebagai lead dari brand XX. Ketertarikan Anda untuk mengikuti acara memasak yang relevan dengan produk brand XX adalah data penting bagi brand untuk mengenal Anda lebih jauh, seperti mengetahui kebutuhan Anda dan nantinya memberikan solusi melalui produk yang brand XX miliki.
Lead adalah konsumen potensial yang tertarik dengan produk atau jasa yang ditawarkan oleh bisnis Anda. Mereka yang datang dengan ketertarikan terhadap brand akan lebih mudah diubah menjadi konversi. Itu mengapa penting untuk tahu bagaimana memperlakukan mereka dengan baik, yakni membantu mereka untuk memasuki tahap-tahap dalam
sales funnel sehingga berubah menjadi pelanggan. Data menunjukkan bahwa penjualan bisa meningkat hingga
50% karena bisnis tahu cara yang tepat untuk mengarahkan lead mereka.
Tujuan lead generation
Untuk mendapatkan lead, Anda bisa memaksimalkan strategi lead generation. Strategi ini penting dalam pemasaran karena akan membawa banyak keuntungan, termasuk lebih efisien karena lebih tepat sasaran. Beberapa manfaat lead generation adalah:
Atau pengelompokan calon konsumen dengan lebih efektif. Mengenal dan memetakan mereka dengan baik adalah langkah awal yang tepat sebelum nantinya memutuskan strategi pendekatan untuk masing-masing kelompok. Segmenting bisa disesuaikan dengan kebutuhan bisnis, misalnya, demografi, kebiasaan membeli, dan lainnya.
Dengan data-data yang Anda miliki dari konsumen potensial ini, Anda bisa mengkombinasikannya dengan strategi inbound marketing untuk saling melengkapi akan memperkuat dorongan untuk membeli, serta memangkas ongkos marketing.
Baca juga:
Mengenal Strategi Inbound Marketing
Anda jadi tidak perlu melakukan hal yang sia-sia atau bahkan merugikan bisnis. Misalnya, bisnis yang melakukan penawaran melalui telepon tidak terjadwal lebih sering dianggap mengganggu oleh calon konsumen.
Dalam tahapannya, Anda bisa menerapkan pendekatan offline seperti event atau online dengan memaksimalkan berbagai platform digital dan isi konten.
Contoh penerapan lead generation
Sebelum masuk ke dalam contoh untuk mengetahui proses lead generation, Anda perlu memahami berbagai tipe lead terlebih dahulu. Dilansir dari HubSpot, berikut adalah jenis-jenis lead yang perlu Anda ketahui:
Marketing Qualified Lead (MQL)
Tipe lead ini adalah mereka yang sudah berinteraksi dengan konten promosi yang ditawarkan oleh brand, namun belum siap melakukan pembelian. Jadi, orang-orang ini sudah mengetahui produk atau layanan yang Anda miliki. Contohnya, mereka yang melakukan subscribe agar tidak ketinggalan informasi penawaran yang lebih detail.
Sales Qualified Lead (SQL)
Orang-orang dalam tipe ini adalah mereka yang sudah melakukan aksi atau menunjukkan dengan jelas ketertarikan mereka untuk menjadi pelanggan dengan melakukan tindakan tertentu. Lead ini bisa dilihat dari kontak orang-orang yang bertanya tentang produk atau jasa.
Product Qualified Lead (PQL)
Jika brand Anda menyediakan fitur trial atau free product testing, maka Anda bisa dengan mudah menemukan lead tipe ini. PQL adalah orang-orang yang sudah menggunakan produk dan tertarik untuk melanjutkan penggunaannya secara berbayar.
Service Qualified Lead (SQL)
Service qualified lead adalah kontak yang puas dengan pelayanan bisnis sehingga tertarik melanjutkan untuk membeli atau upgrade produk yang sudah mereka coba. Dalam hal ini, customer service akan menghubungi tim sales agar prosesnya bisa ditindaklanjuti.
Proses lead generation bisa dipadukan dengan elemen pendukung lainnya dalam marketing. Tujuannya tentu untuk memaksimalkan proses mengubah calon pembeli menjadi pelanggan. Anda bisa menggunakan berbagai medium untuk meningkatkan traffic sehingga menghasilkan lead. Misalnya, media sosial, email, blog, iklan, dan lainnya. Agar makin memahami cara kerjanya, mari simak contoh proses lead generation berikut ini.
1. Audiens menemukan bisnis Anda melalui
marketing channels. Misalnya, saat melakukan pencarian di Google, audiens menemukan konten blog yang relevan dengan kebutuhan mereka sehingga mengklik dan mengunjungi website Anda.
Baca juga: 10 Tips Optimasi Lokal SEO Untuk Bisnis
2. Ketika berada di website, pengunjung Anda merasa konten blog tersebut bermanfaat dan memuaskan. Dengan begitu, ia tertarik untuk lanjut mengklik tombol call-to-action (CTA) yang tersedia. CTA berisi pesan berupa arahan untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan pemilik bisnis, misalnya mengajak mereka berlangganan newsletter untuk mendapatkan konten blog serupa yang tak kalah menarik.
Dalam tahap ini, pengunjung akan diminta untuk mengisi
form sebagai ketentuan untuk mendapatkan tawaran yang Anda berikan. Itu mengapa penting untuk memiliki penawaran yang menarik dan bernilai sehingga pengunjung mau berbagi data atau informasi personal mereka.
3. Saat pengunjung telah mengisi form yang ada, ini berarti Anda telah mendapatkan lead. Kumpulkan data dengan membuat sistem manajemen lead seperti membuat list email.
4. Langkah selanjutnya adalah membangun hubungan. Mengetahui kontak lead adalah kesempatan untuk membangun hubungan baik dengan mereka agar mereka bisa bisa dituntun perlahan sehingga berubah menjadi pelanggan.
5. Berikutnya adalah melakukan penilaian pada lead. Tujuannya adalah untuk mengetahui lead mana yang lebih berpotensi menjadi pelanggan atau yang merupakan prioritas. Mereka yang lebih sering berinteraksi dengan bisnis Anda adalah yang lebih bernilai. Informasi scoring ini juga akan bermanfaat dalam proses evaluasi strategi sehingga Anda bisa menyusun ulang pendekatan seperti apa yang lebih tepat sasaran.
6. Setelah proses penyaringan, lead yang sesuai bisa Anda teruskan ke tim sales. Dalam tahap ini, sales akan berupaya dengan meyakinkan lead untuk melakukan pembelian atau mengubah mereka menjadi pelanggan.
7. Terakhir, jangan lupa selalu melakukan proses evaluasi untuk koreksi dan pengembangan selama penerapan lead generation.
Lead generation membantu Anda untuk lebih selektif sehingga proses menarik calon konsumen lalu mengubahnya menjadi pelanggan bisa berjalan efisien. Anda bisa mendapatkan target yang tepat secara organik, atau bisa juga memaksimalkannya dengan memanfaatkan berbagai tambahan marketing tools terkini.
Frontier Digital dapat menjadi partner terpercaya Anda untuk membuat strategi lead generation yang berkualitas bagi bisnis Anda. Untuk memulai, silakan
KONSULTASI DENGAN FRONTIER DIGITAL.
All Rights Reserved | Frontier Digital