Menghasilkan prospek atau bahkan berhasil mengarahkan pelanggan potensial untuk melakukan pembelian tentu merupakan sebuah kesuksesan bagi bisnis. Namun, jika dilihat dari sudut pandang jangka panjang, pelanggan hanya akan menguntungkan jika Anda berhasil meningkatkan
customer lifetime value
mereka.
Digitalisasi telah mengubah perilaku pelanggan, tidak hanya di B2C, tetapi juga di B2B. Tuntutan pelanggan potensial saat ini lebih tinggi dibandingkan beberapa tahun yang lalu, baik dari segi produk itu sendiri maupun komersialisasinya. Tidak lagi cukup bagi bisnis untuk memberikan semua informasi produk, saat ini, pelanggan punya lebih banyak kebebasan untuk memilih saluran komunikasi dan berharap mendapatkan informasi yang relevan untuk mereka.
Hal yang penting diingat adalah:
1. Pesan yang tepat kepada calon pelanggan perlu disampaikan di tempat dan waktu yang tepat pula sehingga bisa mengubah mereka dari prospek menjadi pelanggan sungguhan.
2. Jika mereka selesai melakukan transaksi, pelanggan masih memerlukan dukungan informasi yang disesuaikan melalui konten lain yang relevan agar bisnis dapat mempertahankan mereka dalam jangka waktu lama, serta bisa memaksimalkan potensi pendapatan tambahan.
Agar bisnis bisa terus berkelanjutan, maka akan lebih optimal jika Anda bisa secara efektif dan efisien meningkatkan customer lifetime value
pelanggan. Customer Lifetime Value
(CLV) sendiri adalah metrik yang biasanya digunakan perusahaan agar bisa melakukan prediksi terhadap total keuntungan dari pelanggan yang mereka rawat. Dan, di sinilah peran marketing automation, yakni akan membantu Anda melalui proses mengotomatiskan akuisisi dan perawatan pelanggan.
Marketing Automation: Membuat proses lebih efektif dan efisien
Bayangkan sebuah skenario ketika ada pelanggan yang baru saja melakukan pembelian online, dia tentu ingin memastikan
order
yang dilakukan sebelumnya itu berhasil. Begitu pula dengan proses pengiriman, dia juga akan tertarik untuk mendapatkan
update
terkait barang yang telah dibeli, memastikan prosesnya berjalan lancar seketika itu juga.
Lalu bayangkan jika sebagai pemilik bisnis atau marketer, Anda harus mengirim pesan konfirmasi detail transaksi secara manual kepada pelanggan. Hal tersebut pasti merepotkan, bukan? Bahkan, hasilnya bisa jadi tidak memuaskan sehingga berpotensi membuat pelanggan beralih ke brand lain.
Kegiatan marketing yang berhasil tidak lepas dari berbagai aktivitas rutin atau yang bersifat repetisi. Misalnya, sesederhana mengirim email ucapan terima kasih atau detail transaksi kepada pelanggan seperti contoh hingga mengunggah materi campaign
di berbagai platform media sosial. Nah, agar semuanya berjalan lebih efektif dan efisien, Anda bisa mulai memanfaatkan marketing automation.
Marketing automation
dalam menciptakan workflow
merupakan sebuah langkah yang dirancang untuk memudahkan kegiatan rutin pemasaran sehingga prosesnya berjalan efektif dan efisien. Cara kerjanya adalah dengan melakukan penyelarasan, otomatisasi, serta pengukuran performa.
Meningkatkan Customer Lifetime Value
(CLV)
Marketing automation
sebenarnya mampu melakukan lebih dari sekadar "otomatis". Proses marketing automation
bisa dipersonalisasi, yakni digunakan untuk membuat campaign
yang menyesuaikan kebutuhan masing-masing target, baik dalam hal menghasilkan lead maupun merawat pelanggan Anda. Hal ini sangat mungkin untuk dilakukan karena adanya pelacakan perilaku audiens yang telah terintegrasi di dalam software marketing automation
(MAS), misalnya, secara akurat melacak hasil email marketing: apakah email tersebut dibuka, konten manakah yang diklik, atau konten manakah yang di-download. Ini kemudian dapat dikaitkan dengan profil lead
dalam MAS dan dijadikan sebagai dasar untuk menentukan strategi lanjutan berdasarkan preferensi dan kebutuhan masing-masing target.
Contoh Praktis: Cara mengubah pelanggan biasa menjadi pelanggan tetap
Untuk meningkatkan loyalitas pelanggan secara efektif, perlu adanya dukungan di setiap tahapan marketing funnel. Contoh praktis berikut akan menunjukkan kepada Anda bagaimana menggunakan software marketing automation
(MAS) untuk mengubah pelanggan biasa menjadi pelanggan tetap, yang sama saja artinya dengan meningkatkan customer lifetime value
mereka.
1. Mengarahkan lead menjadi pelanggan
Sebuah brand susu formula anak menyediakan konten yang dekat dengan solusi tumbuh kembang anak di website mereka. Misalnya, konten tentang fase pertumbuhan anak, alasan anak sulit makan, hingga ebook panduan cara-cara kreatif untuk orangtua dalam menstimulasi perkembangan anak yang bisa di-download. Jika terjadi interaksi, brand bisa menarik dan mengembangkan lead
dengan melakukan personalisasi memanfaatkan MAS. Setiap lead
nantinya akan menerima informasi yang relevan bagi mereka-informasi tersebut bisa dikirim melalui email, tujuannya tentu untuk mendorong pengambilan keputusan. Maka dari itu, penting bagi brand untuk menuntun prospek selangkah demi selangkah sehingga mereka melakukan pembelian berdasarkan kebutuhan.
2. Optimalkan cara otomatis untuk membuat pelanggan paham
Pelanggan yang diperoleh dengan cara ini akan menjadi pelanggan tetap dan setia jika mereka mendapat kesan bahwa brand mampu mengenali dan melayani kebutuhan mereka. Oleh karena itu, tugas marketer adalah membuktikan kepada pelanggan melalui konten yang telah disesuaikan. MAS sangat membantu proses ini: mengintegrasikan software
dengan sistem CRM, tim marketing dan sales akan memiliki gambaran umum tentang semua pelanggan, sangat mungkin untuk mendapatkan data-data seperti nama, perusahaan, alamat email, pembelian baru-baru ini, serta reaksi terhadap konten marketing seperti mendownload ebook panduan.
Dengan bantuan semua fitur ini, pengelompokan target dapat ditentukan hanya dengan beberapa klik dan materi konten yang sesuai bisa dibuat dengan mudah. Memahami kebutuhan pelanggan berdasarkan data yang telah dikumpulkan membantu Anda dalam memilih konten yang tepat dan bermanfaat untuk melakukan campaign
yang kemudian diikuti dengan menilai reaksi mereka.
3. Memaksimalkan proses onboarding
Setelah mengetahui bahwa telah terjadi konversi, tim marketing perlu membuat konten email yang dapat membantu merawat dan meningkatkan customer lifetime value. Setelah membeli produk, pelanggan secara otomatis akan menerima welcome email, yakni brand mengucapkan rasa terima kasih kepada mereka karena telah membeli. Biasanya akan dilengkapi dengan informasi penting agar hubungan antara brand dan pelanggan tetap terjalin, misalnya kontak layanan pelanggan, link ke forum pengguna, dll.
Untuk mendukung pelanggan baru, email lebih lanjut dengan konten yang bermanfaat akan menyusul dalam beberapa minggu ke depan. Misalnya, dalam email kedua, pelanggan akan menemukan panduan langkah-langkah mudah untuk berkreasi dengan produk dan makanan anak, termasuk memberikan link ke situs web dengan video tutorial yang sesuai.
4. Cross-selling dan Up-selling untuk menaikkan loyalitas pelanggan
Setelah beberapa email dengan konten mendalam yang memandu pelanggan, sekarang saatnya bagi brand untuk mengeksplorasi potensi
cross-selling
dan
up-selling. Dalam hal ini, tim marketing telah merancang materi email untuk membagi pelanggan baru menjadi dua kelompok: a) mereka yang telah menanggapi konten sebelumnya, dan b) mereka yang belum.
Untuk kelompok kedua, tim sales akan bertanggung jawab menghubungi pelanggan dan memeriksa apakah mereka puas atau memerlukan bantuan lebih lanjut. Di sisi lain, mereka yang telah membaca email dan mengklik link tambahan berarti siap untuk dikontak lebih lanjut. Mereka sekarang akan menerima email yang mendorong mereka untuk membeli versi upgrade
dari produk. Misalnya, email semacam itu dapat menyertakan daftar lima alasan bagus untuk membeli produk premium, serta link ke situs web produk. Jika pelanggan merespons dengan baik seperti mengklik arahan yang tersedia, MAS akan secara otomatis menginformasikan tim sales tentang hal itu dan mendorong pelanggan untuk melakukan transaksi.
5. Apresiasi loyalitas pelanggan
Dengan peningkatan software, pelanggan baru sekarang bisa menjadi pelanggan tetap. Brand ingin memberi penghargaan kepada pelanggan atas kesetiaan mereka dan selanjutnya memastikan retensi pelanggan: Kelompok pelanggan yang tertarik akan menerima email reguler, yang menekankan status mereka sebagai pelanggan tetap yang berharga. Konten yang sesuai di sini adalah survei online untuk mengetahui kepuasan pelanggan, penawaran tambahan seperti webinar gratis tentang topik yang relevan, dll.
Di setiap titik buyer’s journey, ada baiknya juga mengirimkan konten yang secara khusus disesuaikan dengan kelompok sasaran dan target penjualan. Misalnya, ebook yang dapat membantu brand menyaring pelanggan. Brand lalu menggunakan MAS untuk secara sistematis menggali potensi cross-selling
dan up-selling
- dan memaksimalkan customer lifetime value.
Faktor keberhasilan dalam menggunakan marketing automation Setelah Anda mempertimbangkan untuk menerapkan MAS, Anda harus menyadari bahwa otomatisasi pemasaran lebih dari sekadar software: Ini adalah strategi digital yang memengaruhi semua bidang bisnis. Dalam sebagian besar kasus, tim marketing dan sales harus memikirkan kembali proses mereka dari awal dan menyelaraskannya.
Di mana tim marketing bertanggung jawab atas situs web dan materi konten, dan tim sales bertanggung jawab atas pembelian, keduanya sekarang bekerja sama untuk mencapai target penjualan yang ditentukan. Perusahaan harus mengambil langkah besar untuk menghubungkan keduanya terlebih dahulu, bahkan sebelum mereka berpikir secara khusus tentang masalah teknologi apa yang tepat untuk dipakai. Pertama-tama, prosesnya harus benar, dan baru setelah itu lanjut menentukan implementasi teknis yang optimal.
Kesimpulan
Meningkatnya permintaan pelanggan saat ini menuntut ketepatan tertinggi dalam pemasaran dan penjualan B2B. Tidak ada yang ingin menyia-nyiakan jam kerja mereka yang berharga dengan email iklan yang mengganggu dan tidak relevan. Apresiasi pelanggan, yang dapat diukur dalam customer lifetime value
yang tinggi, hanya dapat dicapai oleh brand yang secara jelas menyegmentasikan kelompok sasaran dan memberi mereka penawaran yang tepat di setiap marketing funnel.
Software marketing automation
membantu Anda dan bisnis Anda dengan menyelaraskan proses pemasaran dan penjualan, menciptakan transparansi antar departemen, dan menciptakan kondisi untuk dukungan yang koheren bagi setiap pelanggan di sepanjang lifetime value
mereka. Peluang penjualan yang dihasilkan kemudian sangat bermanfaat bagi bisnis, dan tentunya lebih terukur.