Sumber: Pexels
Riset keyword adalah langkah penting untuk mengoptimalkan kinerja konten. Selain agar konten lebih SEO-friendly, menemukan kata kunci yang tepat juga akan membantu memaksimalkan strategi SEM bisnis. Di antara berbagai opsi keyword research tools, salah satu yang sering diandalkan oleh para digital marketer adalah Google Keyword Planner.
Google Keyword Planner merupakan tools milik Google yang bisa diakses secara gratis. Melalui tools ini, Anda bisa menemukan ide kata kunci yang relevan untuk bisnis, rata-rata pencariannya oleh user, hingga tingkat persaingannya. Meski sangat bermanfaat, nyatanya beberapa orang masih kebingungan soal cara menggunakan google keyword planner. Jika Anda termasuk salah satunya, mari simak terus artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut!
Untuk mengakses Google Keyword Planner, pastikan Anda sudah memiliki akun Google Ads. Seperti yang dilansir dari Google, Anda perlu melengkapi akun tersebut dengan memasukkan informasi pembayaran dan membuat kampanye iklan. Pastikan pula bahwa akun Anda sudah menggunakan Expert Mode.
Jika Anda tidak berniat menjalankan iklan dan hanya ingin melakukan riset kata kunci menggunakan Google Keyword Planner, Anda tetap perlu melengkapi data lalu nantinya pilih "Pause Campaign" untuk menonaktifkan iklan.
1. Buka Google Ads
Kunjungi situs Google Ads.
2. Login Google Ads
Jika Anda belum mempunyai akun Google Ads, Anda bisa mendaftar dengan menggunakan akun Google personal atau bisnis. Klik "Login" atau "Mulai Sekarang" di bagian kanan atas.
Baca juga: Cara Mudah Membuat Iklan di Google Ads
3. Masukkan nama bisnis
4. Masukkan nama website
5. Pilih tujuan beriklan
Tentukan tujuan beriklan yang ingin dicapai oleh bisnis. Terdapat beberapa opsi yang bisa dipilih:
6. Buat headline dan deskripsi
Langkah berikutnya adalah membuat draft iklan. Anda akan diminta untuk mengisi headline atau deskripsi iklan yang diinginkan.
7. Tentukan tema keyword
Di sini Anda perlu memasukkan keyword umum atau tema untuk kata kunci yang relevan dengan bisnis.
8. Tentukan jangkauan iklan
Anda bisa memilih untuk beriklan di area sekitar alamat bisnis atau memilih area lain yang spesifik sesuai target iklan Anda.
9. Tentukan budget
Terdapat beberapa opsi budget yang akan direkomendasikan oleh Google. Namun, Anda juga bisa memilih untuk mengisi secara manual terkait berapa banyak biaya yang ingin Anda keluarkan untuk beriklan.
10. Review & menjalankan kampanye iklan
Anda bisa melihat tampilan preview iklan lalu menerbitkannya. Namun, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Anda tetap bisa menonaktifkan iklan yang baru saja dibuat dengan memilih "Pause Campaign" sehingga masih bisa mengakses Google Keyword Planner tanpa benar-benar menjalankan iklan.
Ketika Anda sudah bisa masuk ke dashboard Google Ads, Anda bisa memilih "Tools & Settings" lalu klik "Planning" untuk mengakses Google Keyword Planner.
1. Buka Google Keyword Planner
2. Pilih tool yang akan digunakan
Pada tampilan awal, Anda akan disajikan dengan dua opsi untuk melakukan riset keyword, yakni:
Jika memilih Start with Keywords, Anda bisa memasukkan satu hingga sepuluh kata kunci untuk nantinya ditelusuri lebih lanjut. Anda akan masuk ke halaman hasil di mana Google juga akan menunjukkan ide keyword lain yang relevan.
Alternatif lainnya adalah memulai dengan memasukkan website. Pada opsi ini, Anda cukup menuliskan alamat website bisnis yang nantinya bisa dijadikan referensi untuk menyusun daftar keyword relevan.
2. Filter dan urutkan hasil
Setelah masuk ke halaman hasil atau “Keyword Results Page", Anda bisa memanfaatkan berbagai filter yang disediakan untuk mempersempit daftar keyword. Pada bagian atas, Anda bisa menyaring lokasi, bahasa, periode data, hingga search networks yang digunakan.
Anda juga bisa menambahkan filter lain seperti "Keyword Text" yang artinya adalah Anda meminta Google untuk menunjukkan hanya kata kunci yang berisi kata atau frasa tertentu. Setelah itu, Anda juga bisa mengurutkan hasil pencarian dengan mengklik masing-masing kolom.
3. Analisis keyword
Untuk menemukan keyword yang tepat, penting untuk menganalisis daftar kata kunci yang tersedia terlebih dahulu. Agar Anda makin memahami Google Keyword Planner, berikut adalah beberapa istilah yang penting untuk diingat:
4. Pilih dan buat daftar keyword
Langkah terakhir adalah memilih kata kunci yang relevan untuk mengoptimalkan konten bisnis Anda. Anda bisa tandai keyword yang cocok lalu kumpulkan menjadi daftar keyword.
1. Primary keyword: keyword utama yang ditargetkan
2. LSI (latent semantic indexing) keyword: berbagai kata kunci tambahan untuk mendukung primary keyword
1. Short-tail keyword: bersifat lebih umum, pendek, dan memiliki kompetisi yang tinggi
2. Long-tail keyword: lebih spesifik, umumnya bisa 3-5 kata, tingkat persaingan rendah
1. Curi kata kunci dari kompetitor
Mengingat kompetitor memiliki bisnis atau bahkan target audiens yang mirip dengan miliki Anda, Anda bisa menggunakan kata kunci yang mereka gunakan sebagai referensi.
2. Gunakan penargetan geografis
Untuk mempertajam hasil penelusuran keyword, Anda bisa memanfaatkan fitur penargetan area yang spesifik. Dari sini, Anda bisa mengetahui estimasi jumlah pencarian yang lebih akurat.
3. Kombinasikan dengan Google Trends
Agar hasil lebih maksimal, Anda bisa memanfaatkan tools Google yang lain yakni Google Trends. Google Trends akan membantu Anda untuk mendapatkan data perbandingan beberapa kata kunci secara real time.
Baca juga: Mengenal Google Trends dan Cara Menggunakannya
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai cara menggunakan Google Keyword Planner serta berbagai tips penting agar proses riset kata kunci berjalan maksimal. Melakukan riset kata kunci secara berkala sangatlah penting. Ingat bahwa kata kunci yang tepat bisa membantu bisnis untuk menjangkau audiens yang tepat pula.
All Rights Reserved | Frontier Digital